MY MR. EGOIST [CHAPTER 11]

my mregoist3

Author : Nana

Genre : Romance, Comedy, Life

Cast :

Joo Jin Hyun (OC)

Byun Baekhyun (EXO-K)

Park Chanyeol (EXO-K)

Song Joongki

Xi Luhan (EXO-M)

Disclaimer: All the casts are from God except the OC is my imagination and the storyline too. Do not copy or plagiariaze anything from this blog without my permission and take it as your own! I spend day and night to think and write the stories. So appreciate it.

Preview

Baekhyun tidak merespon, menunggu Kris melanjutkan kata-katanya. “Yoo-ra baru saja kembali ke Seoul.”

Mata Baekhyun membelalak ketika mendengar hal itu. Tubuhnya mematung. Dia tidak merespon sekalipun Kris memanggil-manggilnya dari seberang saluran. Beberapa detik kemudian dia mematikan sambungan tersebut tanpa berkata-kata. Suara bel yang memenuhi seisi rumah membuat Baekhyun tersadar. Entah magnet apa yang membuatnya berdiri dan berjalan menuju pintu utama tanpa menunggu laporan siapa yang datang dari penjaga rumahnya.

Ketika dia telah berada di lobi rumahnya, seorang pelayan telah membukakan pintu. Langkah kaki Baekhyun terhenti ketika melihat seorang gadis yang sangat dikenalnya berdiri di balik pintu itu. Napas Baekhyun tercekat. Saraf-sarafnya tidak bekerja. Segala kenangan yang dikuburnya kini berputar di otaknya bagaikan video yang dipercepat. Senyuman yang familiar mengembang di wajah cantik gadis itu.

“Annyeong, Baekhyun.”

Preview End

                “Maaf, sunbae. Tadi aku melihat sunbae dengan orang lain. Tapi aku tidak menguping bahkan aku tidak mendengar percakapan kalian,” kata Jinhyun.

Sedari tadi Jinhyun berkutat dengan dirinya sendiri karena rasa penasarannya dengan pria yang bicara dengan Joongki. Mereka berdua berjalan menyusuri kawasan Myeongdong setelah Joongki mengajaknya untuk berjalan-jalan selain di taman. Tidak sedikit wanita yang diam-diam menatap kagum sosok Joongki yang berjalan di samping Jinhyun. Joongki merespon tatapan para wanita itu dengan senyumannya yang khas sambil merangkul pundak Jinhyun. Beberapa kali Jinhyun menolak rangkulan tersebut, tetapi tingkah Joongki yang tidak terhentikan membuatnya menyerah. Setidaknya seniornya yang satu ini tidak akan berbuat sesuatu seperti Baekhyun, pikir Jinhyun.

Melihat ekspresi Jinhyun, salah satu sudut bibir Joongki terangkat. “Apa kau penasaran dengan sesuatu?’ tanyanya menggoda.

Jinhyun menatap lantai trotoar di depannya. Alisnya bertaut. Gadis itu ragu untuk bertanya. “Hmm…siapa ahjussi itu?”

“Kau ingin tahu?” Sebuah senyuman berkembang di wajah Joongki. “Biar kuberitahu.” Perlahan pria itu memajukan wajahnya. “Rahasia…,” bisiknya di telinga Jinhyun.

Jinhyun yakin wajahnya memerah ketika napas Joongki menggelitik telinganya. Gadis itu dengan cepat mendorong Joongki. “Sunbae…,” ucapnya.

Joongki menegakkan tubuhnya. Tangannya masih merangkul pundak Jinhyun. “Aku lebih suka membiarkanmu menebak-nebak,” ujarnya.

“Apa yang kalian lakukan disini?” Terdengar suara berat yang familiar. Mereka berdua mendongak dan melihat Chanyeol berdiri di depan mereka. Pria itu menatap mereka dengan datar. Suatu ekspresi biasa yang selalu terpatri di wajah Chanyeol. Tetapi matanya mengarah pada tangan Joongki yang berada di pundak Jinhyun.

Joongki yang mengetahui arah pandang Chanyeol tersenyum miring. Dia menepuk pelan pundak Jinhyun sebelum melepaskannya. “Arraseo…arraseo…aku mengerti,” ujar Joongki sambil mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah. Dia sengaja mengerjai Chanyeol dan berhasil. Mata pria bertubuh jangkung itu membulat.

“Aku akan meninggalkan kalian berdua karena aku punya urusan. Acara jalan-jalan kita sampai disini saja, Jinhyun. Kau bisa melanjutkan acaramu dengan Chanyeol,” kata Joongki sebelum berjalan melewati Chanyeol. “Hwaiting!” kata Joongki pada Chanyeol sambil menaikkan salah satu kepalan tangannya. Lalu dia berjalan pergi.

“Apa yang sunbae lakukan disini?” tanya Jinhyun.

Chanyeol tidak menjawab dan menunjukkan beberapa bungkusan di tangannya. Jinhyun mengangguk kecil lalu tersenyum. “Tidak masalah kan jika sunbae menemaniku berjalan-jalan? Atau sunbae punya urusan juga?”

“Tidak. Aku baru saja pulang,” jawab Chanyeol datar.

“Pulang? Darimana?” tanya Jinhyun seraya berjalan diikuti oleh Chanyeol.

“Rumah. Aku mengunjungi orangtuaku sementara waktu.”

“Memangnya rumah orangtua sunbae dimana?” Langkah Jinhyun berhenti ketika melihat stand tteoktokbokki. Matanya membulat. “Oh!”

“Gang…” Perkataan Chanyeol terputus ketika Jinhyun berlari kecil menuju stand. “…nam…,” lanjutnya tanpa didengar oleh Jinhyun.

Sunbae! Apa sunbae juga mau?” seru Jinhyun.

Dengan wajah tanpa ekspresi Chanyeol berjalan menyusul Jinhyun. Dia tidak berkata apa-apa dan berdiri di samping gadis itu.

“Ini!” kata Jinhyun sembari menyodorkan sekotak tteoktokbokki. Chanyeol menatap jajanan itu dan Jinhyun secara bergantian. “Jangan hanya ditatap saja. Aku membelikannya untuk sunbae.” Jinhyun meletakkan jajanan itu di tangan Chanyeol yang terbuka. Chanyeol tidak merespon dan hanya menatap jajanan itu selama beberapa detik lalu menyantapnya.

Sambil berjalan, mereka menikmati jajanan yang baru saja mereka beli. Jinhyun berjalan dengan penuh semangat. Akhir-akhir ini perasaannya jauh lebih baik sejak pulang dari Busan. Apakah karena dia sudah terbiasa dengan kehidupan ini atau karena sikap Baekhyun padanya? Mungkin saja dua-duanya. Mereka lalu berhenti di tepi sungai Han dan duduk di kursi panjang.

Tampak beberapa orang yang berdiri di tepi pagar untuk melihat pemandangan. Ada juga yang memotret atau sekadar mengobrol. Bahkan ada juga anak-anak yang bermain. Sebuah bola menggelinding dan mengenai kaki Jinhyun. Dia mendongak dan melihat sekelompok anak kecil yang berlari ke arahnya. Sambil tersenyum, dia melempar bola itu dan berlari ke arah anak-anak itu.

“Sunbae!” panggil Jinhyun sembari mengisyaratkan Chanyeol untuk ikut dengannya.

Chanyeol hanya menatapnya datar lalu mengerjapkan mata. Dia tidak bergeming karena bingung dengan ajakan Jinhyun. Haruskah dia menerimanya atau hanya duduk melihat mereka? Melihat itu, Jinhyun berdecak dan berlari mendekati Chanyeol. Dia menarik pergelangan tangan pria itu. Lalu bermain-main dengan sekelompok anak-anak yang sedang bermain. Awalnya dia bingung melihat mereka bermain dan hanya menatap mereka. Tetapi ketika bola yang mereka lempar mengenai kepalanya, Chanyeol mulai melempar bola itu hingga akhirnya permainan itu berubah menjadi pertandingan.

Mereka terus bermain selama satu jam. Jinhyun terengah-engah sembari duduk di kursi. Kumpulan anak-anak itu telah pulang. Jinhyun mendongak ketika melihat sebotol air putih tersodor di depannya. Dia menerima air tersebut dan menenggaknya lalu tertawa.

“Tidak adil. Kami kalah karena sunbae terlalu tinggi,” kata Jinhyun. “Tapi tadi itu sangat menyenangkan.”

“Iya,” jawab Chanyeol singkat sambil tersenyum. Dia hendak meminum air putih yang di pegangnya dan berhenti ketika melihat Jinhyun yang terdiam mematung melihatnya. Mata gadis itu membelalak. Chanyeol mengerjap. Alisnya bertaut bingung. “Kenapa?” tanyanya.

“Sunbae tersenyum!” seru Jinhyun. “Ini pertama kalinya! Biasanya wajah sunbae akan datar seperti ini,” ujar Jinhyun sambil memperagakan ekspresi datar Chanyeol.

Mendengar kata-kata Jinhyun, Chanyeol menyadari apa yang baru saja dia lakukan. Dia memang jarang tersenyum dan selalu menunjukkan ekspresi datar. Karena dia memang terlahir seperti itu. Ekspresi wajah yang datar bukan berarti dia tidak bisa merasa senang atau sedih, bukan? Dan bukan berarti dia tidak bisa tersenyum. Chanyeol mengerjap dan menatap kakinya. Dia menyukai suasana ini. Lalu dia kembali menatap Jinhyun yang tersenyum kepadanya. Perlahan seulas senyuman kembali tercetak di wajah Chanyeol, membuat Jinhyun sekali lagi terkejut melihatnya.

Senyuman Chanyeol yang jarang dilihat oleh siapapun.

~~~

 

“Noona…,” kata Baekhyun tidak percaya. Suaranya sangat tipis, hampir menyerupai sebuah bisikan.

“Lama tak berjumpa, Baekhyun. Boleh aku masuk?” kata Yoora sambil tersenyum pada pelayan yang mempersilahkannya dan berjalan masuk.

Sesuai dengan ingatannya, gadis itu selalu sempurna dari dulu. Tubuhnya proporsional, tidak begitu tinggi tetapi pas dan ramping. Cara jalannya sangat anggun, berbeda dari kebanyakan gadis lainnya, menunjukkan bahwa dia berasal dari keluarga berpendidikan. Wajahnya yang berbentuk oval dan kecil dengan senyuman yang selalu mengembang di wajahnya. Mata coklatnya begitu teduh dan membuat setiap pria ingin terus menatapnya. Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kecantikan Yoora dan Baekhyun harus mengakui bahwa dia masih terpesona dengan kecantikannya.

Yoora memperhatikan Baekhyun dengan seksama. Senyumannya mengembang. “Kau jauh lebih manly.”

Seperti biasa, suara Yoora begitu merdu. Baekhyun mengerjap-erjap. “Apa yang noona lakukan disini?” Ekspresi Baekhyun berubah. Tidak ada keegoisan dan arogansi seperti Baekhyun yang biasanya. Dia seperti anak kecil yang baru saja bertemu dengan ibunya. Hanya ada kepolosan pada raut wajahnya.

“Pulang ke rumah sekaligus mengunjungimu. Sudah lama aku tidak kesini dan…kau bertambah tinggi sepertinya.”

“Bagaimana dengan London? Tidak apa-apakah noona-“

“Aku diijinkan untuk pulang. Lagipula tidak ada pekerjaan apapun disana. Apa yang kau lakukan sekarang? Breakfast?

Baekhyun tersenyum dan mengangguk kecil. Melihat itu, Yoora tertawa pelan. Lalu mengacak puncak kepala Baekhyun dengan pelan. “Kau tidak berubah. Sekalipun kau sedikit bertambah tinggi.”

Merasakan sentuhan familiar Yoora membuat kupu-kupu di dalam perut Baekhyun beterbangan. Kenangan itu kembali muncul ke permukaan. Dia merindukannya. Matanya menatap lembut Yoora yang berdiri dengan anggun di depannya. Tetapi itu semua berubah ketika Jinhyun tiba-tiba membuka pintu depan dan berjalan masuk. Baekhyun bisa melihat sekilas Jinhyun yang berhenti di belakang Yoora, terkejut dan bingung dengan kehadiran tamu yang tidak dikenalnya.

Jinhyun tidak dapat menjelaskan tatapan mata Baekhyun yang menatapnya, seolah pria itu tidak mengharapkannya datang. Jinhyun mengernyit bingung dan berjalan mengendap-endap untuk tidak mengganggu mereka. Namun tidak berhasil.

“Hmm? Siapa itu? Temanmu?” tanya Yoora ketika melihat Jinhyun yang hendak menaiki tangga. Rahang Baekhyun mengeras. Perlahan dia menatap Jinhyun yang berhenti. Jinhyun membalikkan badannya dan tersenyum tipis. Dia melihat gadis di depan Baekhyun dan memuji kecantikannya dalam hati.

“Halo, kau temannya Baekhyun? Apa kau menginap disini?” tanya Yoora ramah. Dia berjalan mendekati Jinhyun dan menyodorkan tangannya. “Han Yoora.”

“A-ah…Joo Jinhyun,” kata Jinhyun memperkenalkan diri sembari meraih tangan Yoora dan membungkuk kecil.

“Kau imut dan cantik,” puji Yoora dan berbalik. “Baekhyun, sejak kapan kau mengijinkan seorang perempuan menginap di rumahmu?”

Baekhyun tidak bergeming dari tempatnya. Dia menatap Jinhyun dengan ekspresi tak terbaca. Hening sesaat, lalu dia menjawab, “Dia tinggal disini.”

Salah satu alis Yoora terangkat. “Tinggal disini? Apa omonim dan ahboenim mengijinkannya?”

Jinhyun menatap Baekhyun bingung karena tatapan Baekhyun yang berbeda dari biasanya. Pria itu seperti kembali ke dirinya yang dulu. Lalu kata-kata Baekhyun membuat Jinhyun  tidak dapat mempercayai pendengarannya.

“Dia tunanganku,” ujar Baekhyun datar.

Yoora terkejut mendengarnya. “Tunangan…?” ucapnya tidak percaya. Lalu dia ingat dengan posisi dan kondisi Baekhyun. Orang-orang sepertinya memang tidak punya pilihan. Mereka harus menerima fakta bahwa mereka akan dijodohkan dengan orang yang tidak mereka kenal pada akhirnya.

Baekhyun tidak merespon. Rahangnya mengeras. Ekspresinya datar. Dia menatap Yoora tanpa ekspresi.

“Apakah aku mengganggu kalian? Aku bisa pulang,” kata Yoora sambil tersenyum. Baginya, Baekhyun mungkin butuh waktu berdua dengan tunangannya.

“A-ah…tidak perlu,” kata Jinhyun.

“Tidak apa-apa. Sepertinya aku mengganggu kalian. Baekhyun, mungkin kita bisa bertemu di lain waktu,” kata Yoora dan beranjak dari tempatnya tanpa menunggu respon kedua orang itu.

Jinhyun melihat Yoora yang telah menghilang dari balik pintu depan lalu menatap Baekhyun yang kini menatap lantai. Pria itu terus seperti itu sejak tadi, tidak bergeming dan ekspresinya tidak dapat dibaca.

“Siapa wanita tadi?” tanya Jinhyun penasaran. Namun tidak direspon oleh Baekhyun. Pria itu mengangkat wajahnya dan menatap Jinhyun datar. Tanpa berkata apapun, dia berjalan melewati Jinhyun, membuat gadis itu mengernyit bingung dengan sikapnya.

~~~

 

Chanyeol menggoreskan kuasnya ke kanvas. Matanya menatap lurus goresan-goresan kuas yang membentuk sosok seseorang samar-samar, melihat lukisan itu belum selesai. Pikirannya melayang-layang pada momen kebersamaannya dengan Jinhyun beberapa hari lalu. Dia tidak pernah merasa sebebas itu sebelumnya, berolahraga dan tertawa bersama dengan orang-orang yang bahkan tidak dikenalnya. Tangannya berhenti dan dia tersenyum.

Sebuah bel yang berdering menyadarkannya, tetapi dia tetap tak beranjak dari kamar. Chanyeol terus melukis kanvas itu hingga bunyi bel terus berdering tiada henti. Selama beberapa saat dia seperti itu hingga terdengar suara erangan dari luar kamar.

“Chanyeol! Hanya karena aku ada di rumah, kau malah tak mau buka pintu!” seru Joongki dari ruang tamu dan berjalan menuju pintu.

Matanya membelalak kaget melihat sosok seorang wanita yang tersenyum lebar menatapnya. Senyuman wanita itu memang menawan, tetapi Joongki bisa melihat amarah di balik senyuman itu. Dia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan wanita itu setelah sekian lama dan dia tahu bahwa kedatangan wanita itu akan membawa malapetaka bagi Chanyeol khususnya.

“Hai, noo…na…,” sapa Joongki dengan senyum yang dibuat-buat.

“Hai juga, Joongki. Mana adikku?,” sapa Yoora dengan senyumannya yang mengembang di wajahnya.

“A-ah…dia di…”

Senyuman di wajah Yoora menghilang. Matanya menatap penuh selidik. “Jangan berbohong padaku. Aku tahu dia di dalam.”

“Dia…di kamarnya…,” kata Joongki pasrah.

Yoora langsung berjalan melewati Joongki dan masuk ke dalam apartemen. Dia mengernyit ketika melihat keadaan apartemen yang tidak berbeda jauh dari luarnya. Berantakan dan tidak terurus. Dari awal dia sudah curiga dengan keputusan adiknya yang keluar dari rumah dan tinggal sendiri. Dia memang tidak setuju dengan hal itu. Yoora berjalan menuju salah satu pintu di ruang tamu dan membukanya. Joongki yang menatap horor hal itu hanya bisa menahan napas dan berdoa dalam hati.

Aroma yang tidak enak menusuk hidung Yoora. Matanya menatap ngeri setiap sampah dan barang-barang yang memenuhi seluruh kamar itu. Satu-satunya tempat yang tidak terdapat sampah hanya kasur di sisi ruangan. Chanyeol duduk membelakangi pintu di bawah cahaya lampu yang menerangi kamar. Dia tidak bergeming dan terus melukis, bahkan dia tidak sadar dengan kedatangan kakaknya.

“Park Chanyeol!” teriak Yoora yang membuat tangan Chanyeol berhenti. Chanyeol tidak bergerak bahkan dia tidak berbalik. “Park Chanyeol,” panggil Yoora dengan nada penuh penekanan sambil berkacak pinggang.

Perlahan Chanyeol meletakkan peralatan melukisnya dan berdiri. Lalu dia berbalik dan menatap datar wajah kakaknya. Yoora menggeleng dalam hati melihat tingkah adiknya yang tidak pernah berubah itu. Sekalipun wajah mereka terbilang sangat mirip seperti anak kembar, tetapi kepribadian mereka berbeda. Yoora begitu anggun dan penuh dengan ekspresi. Sedangkan Chanyeol pendiam dan selalu menunjukkan wajah yang datar.

Yoora menghela napas. “Apakah kau tidak senang melihat noona-mu pulang?” tanya Yoora.

“Aku sudah tahu noona pulang,” jawab Chanyeol datar.

Yoora berdecak. “Lalu kenapa kau tidak menghubungiku? Atau pulang ke rumah?” tanyanya sembari duduk di ruang tamu.

Chanyeol mengikuti kakaknya dan duduk berseberangan dengannya. Sedangkan Joongki hendak kabur, namun ditahan oleh Yoora. Sambil menatap Yoora, dia duduk di samping Chanyeol. Mereka berdua duduk bersimpuh dengan posisi tegak seperti anak kecil yang hendak dihukum. Yoora menatap Joongki sekilas lalu kembali melihat adiknya.

“Kapan kau akan pulang?” tanya Yoora sekali lagi.

“Minggu lalu aku sudah pulang,” jawab Chanyeol sambil menatap lurus mata Yoora.

“Maksudku kembali pulang ke rumah. Kau tidak perlu bersusah payah seperti ini. Biar bagaimanapun kau akan menjadi penerus keluarga kita, Chanyeol-ah.”

Chanyeol terdiam sejenak. “Aku ingin terus melukis.”

“Kau tidak bisa terus-terusan begini. Impian atau apapun, pada akhirnya kau harus melanjutkan bisnis keluarga. Aku tahu kau suka melukis, tetapi kita terlahir berbeda dari sebagian besar orang. Terkadang ada hal yang perlu kita korbankan.”

Chanyeol tidak menjawab. Perlahan dia menunduk. Tidak ada kata-kata yang dapat diucapkan untuk melawan perkataan Yoora. Semua yang dikatakan kakaknya benar. Kehidupan yang dilakukannya selama ini hanya impian semata. Cepat atau lambat dia harus kembali ke dunia nyata. Tetapi dia merasa enggan untuk melakukan itu seolah rumahnya bukanlah tempatnya berada.

Yoora menghela napas. “Aku membawakanmu beberapa barang. Ada titipan dari Ye Joon untukmu dan untukmu juga.” Yoora menatap Joongki.

Joongki menaikkan kedua alisnya dan menunjuk dirinya sendiri. “Aku?” tanyanya. “Ye Joon hyung memberikanku barang?”

Yoora memutar bola matanya dan mengangguk. Dia menyodorkan dua kantong besar di atas meja. “Tidak ada lagi yang bisa kusampaikan. Chanyeol, pulanglah ke rumah. Sudah lama kita tidak makan bersama kan?”

“Ya. Aku akan pulang.”

“Jika begitu, aku permisi dulu. Tidak ada yang dapat kusampaikan lagi.” Yoora beranjak dari tempatnya dan berbalik. “Ngomong-ngomong, kau harus mengubah kebiasaanmu, Chanyeol. Tidak masalah jika kau seperti ini di rumah karena ada pelayan. Tetapi jika kau tinggal sendiri, kau harus belajar membersihkan rumah. Aku rasa itu juga berlaku untukmu, Joongki.” Matanya beralih ke Joongki.

“A-akan kubersihkan, noona,” jawab Joongki sambil tersenyum dan berdiri.

Yoora menghela napas lalu berjalan menuju pintu depan. “Aku pulang dulu,” ujarnya sembari berjalan keluar.

“Hati-hati, noona!” seru Joongki. Lalu dia menutup pintu dan menghela napas. “Noona-mu dari dulu sangat menyeramkan.” Dia kembali duduk di samping Chanyeol yang tidak bergeming dari tempatnya. “Kira-kira barang apa yang diberikan hyung padaku, ya?” tanyanya sembari membuka salah satu bungkusan di atas meja.

Chanyeol yang diam dan tidak bergerak dari tempatnya itu membuat Joongki menatap pria itu. Dia menyikut Chanyeol untuk menyadarkannya. “Hei, apa kau benar-benar akan pulang?” tanyanya.

“Aku…tidak tahu,” jawab Chanyeol datar.

~~~

 

Jinhyun tidak mengerti dengan sikap Baekhyun akhir-akhir ini. Baekhyun seperti pria yang berbeda. Dia terus diam tanpa merespon semua perkataan Jinhyun. Biasanya dia akan membalas ancaman Jinhyun, tetapi kali ini dia diam saja. Terkadang juga dia berjalan melewati Jinhyun tanpa menyapanya seolah-olah gadis itu tidak tampak. Sebenarnya dia cukup senang karena Baekhyun tidak mengganggunya, tetapi dia tidak suka dengan suasana diantara mereka yang tiba-tiba jauh. Pria itu seolah tenggelam dalam pikirannya sendiri. Jinhyun bingung dan bertanya-tanya dalam hati apakah wanita bernama Yoora itu penyebabnya.

Tidak hanya itu, Baekhyun seringkali pergi keluar dan kembali dengan wajah penuh senyuman. Tetapi itu tidak berlangsung lama. Ekspresi pria itu akan kembali datar seolah dia tenggelam dalam dunianya sendiri. Terdapat kegetiran di dalam hati Jinhyun melihat Baekhyun seperti itu. Dia lalu menggeleng kecil untuk mengenyahkan pikiran itu dari benaknya dan kembali menatap layar laptop didepannya.

Sebuah suara di luar ruang studio membuat Jinhyun menoleh. Dia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas malam. Lalu beranjak dari kursinya. Dia bertanya-tanya dalam hati siapa yang berkasak-kusuk di luar pada waktu semalam ini dan membuka sedikit pintu studionya. Sosok Baekhyun yang menuruni tangga sambil merapikan jaket kulit hitam tertangkap matanya. Pria itu kelihatan buru-buru dan menatap jam tangannya berkali-kali. Lalu berjalan cepat menuju garasi. Tidak lama kemudian, terdengar suara mobil menyala. Jinhyun bertanya-tanya dalam hati.

Apa yang dilakukan Baekhyun selarut ini?

 

 

…TBC…

Annyeong yeorobun!!

Sory membuat xan menunggu krn akhir2 ini internet di rmh ku sangsut. gangguan terus jadi aku baru bisa post skrg. sx lg thx ya udh setia menunggu *peluk cium*. kurasa sekarang udh mulai ketauan Yoora tu sp. mungkin xan udh da gambaran utk kedepannya bakal kek gmn. ato malah ada yg blm bisa nebak?? hehehe…

akhir2 ini jg aku sibuk dgn kerjaanku. stres dan aku dibuat pusing dgn bosku. jd mungkin postingan berikut na sdkt agk lama. maafkan aku…tapi aku terpaksa krn situasi yg tidak memungkinkan ini. tiba2 lagi. krn kantor jg mendadak sibuk. byk kerjaan yg hrs diurus. aku harap xan mengerti. sx lg terima kasih udh setia menunggu.

Annyeong!!! ^^

 

67 thoughts on “MY MR. EGOIST [CHAPTER 11]

  1. Pingback: MY MR. EGOIST [CHAPTER 11] | EXO Fanfiction World

  2. Akuisa nebak unn malah aku bertanya tanya yoora sama chanyeol sodara tapi nama depannya ko beda ? yoora juga kenal baekhyun tapi pas ketemu chanyeol baekhyun kaya yg ga kenal ,sikap yoora ke baekhyun sama ke chanyeol juga beda ,, Baek makin manly dong unn kan abs nya udah di tunjukin😂 aku ngerti kok bos ku juga banyak maunya unn bikin repot 😞 *cie ikutan curhat* 😀

    • Ntar ketauan kok knp marga na bd. Tntu aj. Krn chanyeol adk na.hehehe… ya dong. Udh nampak da abs na. Jd udh bs kebayang dy keringatan di busan kn??hehehe…
      Gpp kok. Ya wa, bos tu mau na ane2. 😑😑😑

  3. Wah akhirnya dildilanjutin nih ff. Han Yoora atau Park Yoora? Kakak-adik mukanya mirip tp marganya beda. Kok aku jd bingung. Kok baekhyun kayak gitu sih sama jinhyun 😢😢😢

  4. Kasihan Jihyun di cuekin sama si Baekhyun,huhuhu. Yoora itu cinta pertama Baekhyun ya? Atau cuman si baekhyun aja yang suka,buktinya pas ketemu jihyun, yoora nggak jutek? Penasaran kak Na!!

  5. Baekhyun kembali dingin. Yoora itu kakak kandung chanyeol atau nggak? Marga mereka berbeda. Chanyeol ternyata bisa tersenyum ya 😆😆

  6. kayanya ada sesuatu yang terjadi antara baekhyun yoora, yoora masa lampau baekhyun kah? huwaaa baekhyun jadi namja imut kalo sama yoora. misteri yoora chanyeol buat penasaran nih, mereka sodaraan marga beda, huwaaa chanyeol beneran ternyata anak chaebol bisa jadi dia lebih tajir dari baekhyun, chanyeol ketawa akhirnya, hahahaha
    ditungggu next chapnya kak^^

  7. Akkakkkakakkakakakaka i will wait wwkkwkw,,, yaampunnnn
    Ga konsisten bangett baekhyun,,, ayoo yeolll rebut ajaaaaa ji hyun hahahahahaha #ketawajahat

  8. yoora sama chanyeol sodaraan tapi beda marga? hmm penasaran nih apa penyebabnya, tapi kenapa si baek kayak gak kenal gitu ya sama chanyeol?
    ini pasti si baek ada apa2 sama yoora, hmm

  9. Omegat yoora sma ceye saudara? 😮 huahhh penasaran .. Baek acuhkan jinhyun 😮 gwenchana baek belum sadar aja kalo suka jinhyun wkwkw masih di butakan sma cinta lama bruakak :v kagak bisa nebak aku ma oenn wkwkwwk ye joon siapa tuh :v orng penting ka di kehidupan percintaan baek jin kelak wkwkwk keren oenn

    • Yup!! Krn baek msh galau sm cinta lama na tu. Owh…ntar ketauan kok ye joon sp. Gk gt penting sih.. tp gra2 dy. Makasih ya. Next chap na agk lm ya. ^^

  10. jadi sebenernya cy itu org kaya? dia adiknya yoora dan wajahnya mirip tapi kenapa marganya beda?
    terus baekhyun sama yoora apakah pernah ada hub spesial? kok baekhyun sering keluar dan kalo pulang wajah nya senyum” apa karna habis ketemu yoora? terus itu baekhyun tengah malem mau kemana? terus terus terus. .. di tunggu next chapternya ya ..
    dan semangat buat kerjanya kak..

  11. Jd yoora kk ny chanyeol??trus joongki sp ny chanyeol?mrk smw sdaraa n bösn?
    Baek knp sh?kan ksian jinhyun dcueknin smnjak yoora dtg…trus mlm2 baek mw prg kmn ya?jd pnasaran..
    Btw,sabar ya,authornim..mdh2n krjaanny lancar trs n bosnya bs lbh pngertian 🙂

  12. si baekhyun sifatnya kayak badai??? sulit ditebak, gak ikhlas bgt klo baek ama yoora
    apalah arti yang di busan ama jihyun itu bang baek
    btw gak sabar nunggu next chap…fighting menulis author….

  13. waah kenapa marga mereka beda jangan” ceritanya si tiang itu adik tiri(?)
    terus si cabe itu mungkin suka sm yoora tp cintany bertepuk sebelah tangan(?) trus klo si cabe ga kenal tiang gegara blm tau yoora itu kakany tiang(?)#apainiasalnebakaja wkkk.
    si cabe berubah sikapny krn dia keinget lg sm yoora mungkin(?) mungkin luka lama kembali lg.-. kesiian jinhyunny pdhal perlahan tp pasti mereka udh mulai nyaman ya…hm klo jodoh mh g kmna.wkwk
    gabisa bayangin si tiang masang muka datar:-\ aslinya mh petakilanny nau’dzubillah..duh seneng deh kaka adek main bareng haha alah ini tebakanny mkin ngawur aja#abaikan
    oya semangat buat ka nana wlpun sibuk sm kerjaanny tp msh nyempetin nulisXD semoga aja ff ini selalu lanjut y kak hehe y wlpun publishny lama tp gpp lh..aku setia menunggu ko..okeh ini commentny udah panjang x lebar..pokokny buat ka nana fighting&izin baca ff yg lain juga y kak hee bow :-*

    • Wkwkwk…mgkn aj adk tiri. Wah, teori na luar biasa. Bs jd begitu sih.hehehe… ya. Sikap na brbh krn yoora. Di saat lg adem2 na malah dtg org laen.hehehe… bs jd.
      Lht di photoshoot na aj.wkwkwk… beda bgt kn sm asli na?? Gpp kok. Aku sk dgr pendapat org.
      Makasih. ^^ ya. Sibuk bgt. Abis liburan lgsg byk kerjaan. Komen na luas bgt. Gpp. Silahkan dibaca. ^^

  14. Wohhh baekyun ada yoora langsung brubah,cpet bnget kmbali sperti smula. Ini yg ndak aku suka sma sfat baekyun,plin plan dan sering brubah skapnya. Bkin orng bngung+pusing.
    Awas ntar jihyun tau tntng yoora dan pergi mnjauh dari kmu baek,jngan smpai nyesel lohhh😒😒

  15. 2 thn.
    2 thn ak nunggu ff ini AKHIRNYA DILANJUTIN YAAMPUN
    thor gabakal tw sehisteris apa gw (‘:
    tanda2 konflik ya.. btw jdny semua cowk d sini itu org kaya semua?😅 enak y jd jihyun :v

  16. Cerita ini bercabang kemana2 saling berhubung 😁
    Btw thor aku sampai bingung mau komen apa untuk chap yang ini. Maaf ya thor bisa di bilang kurang greget(menurut aku tapi gak tau yang lain kan orang beda2) feelnya beda aja sama chap2 awal, mungkin karena di chap ini momen baek-jihyun gk banyak, maaf lagi thor saat tau yora ama chanyeol saudaraan kyk terlalu maksa gitu maknya aku bilang ini semua castnya saling berhubung (kyknya cuma gua doang yg gk suka yora chanyeol saudaran?!!) sorry yaa !! Ini dari sudut pandang aku ✌️🙏
    Fighting thor 💪

    • Gpp sih. Ya. Gk gt byk. Gk smua crta hrs sllu da momen cast utama trus. Sm kek di drama2 korea. Drama2 aj gk tiap episode da momen roman na. #cieilah author ngomong ngawur# tiap org pny pendapat ndri sih. Tp dri 3 thn yg lalu plot na udh bgni sejak awal n aku gk da niat bt ubah.hehehe…
      Gpp kok. Thx ya udh komen.

  17. Jeng,,Jeng,,Eh udah bulan september aja,,,
    Masih setia menunggu,,My Mr.Egois chapter 12 cpet” di rilis yaaaa,,Penasaran Bingiiidddd,,,hihihi

  18. Aku masih belum bisa nebak ada hubungan apa Yoora sama Baekhyun. Kslau Yoora kenal Baekhyun kenal, kenapa Baekhyun ga kenal Chanyeol 😯

  19. Anyeong
    Wooow ketinggalan deh ya. . Yakin pengen baca dari awal lagi . Ni ceritanya ngga ngebosenin. Sebelum baca chap ini balik ke chap 10 kekeke. Rada rada lupa ooh iya sebenarnya mereka itu dr keluarga kaya deh mungkinkah punya masalah keluarga masing-masing? Beneran suka sama momen mereka berdua yaaah cuma sebentar deeh kapan ya seperti itu lagi? Kekekeke😂😂😂

    Fighting 😊😊😊😊☺☺☺

    • Kek na stlh masalah keluarga chanyeol bru momen2 mereka berdua. Bisa jd pny masalah keluarga ndri.hehehe… ya. Soal na postingan na udh lama. Bru s4 soal na. Makasih ya ats komen na. ^^

  20. Kalau aku tebak baekhyun suka yoora, kah?? Terus chan itu adik tirinya yoora kah?? Mungkin krn itu chan jarang pulang. Entah tpi itu menurutku…. Next baca 😊😊

  21. udah lama gk baca
    yoora kakak chanyeol apa dia gadis yang disukai baekhyun udah menikah ya yoora makanya marganya beda

Leave a comment